Abdul Hady J.M
"Hentikan kekerasan terhadap aktivis. Di
era sekarang militerisme tidak boleh dibiarkan di bumi Indonesia."
PAMEKASAN, Jaringnews.com - Peristiwa
penggerebekan kantor sekretariat Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PC PMII) Situbondo yang dilakukan oleh aparat kepolisian setempat,
Kamis (2/5) pekan lalu, tampaknya akan berbuntut panjang.
Puluhan aktifis PMII Pamekasan, Rabu (8/5),
melakukan aski seruan moral, di kawasan Monumen Arek Lancor. Dalam aksinya,
puluhan aktifis itu bahkan menyerukan agar Kapolres Situbondo dipecat dari
jabatannya.
"Hentikan kekerasan terhadap aktivis. Di
era sekarang militerisme tidak boleh dibiarkan di bumi Indonesia," seru
Sidik, ketua umum PC PMII Pamekasan, saat memimpin aksi.
Sebelumnya seruan keperihatinan serupa
dilontarkan beberapa tokoh nasional. Di antaranya KH A Hasyim Muzadi, Adhi
Massardhi. Tak kurang PB PMII dan GMNI juga menyerukan hal yang sama.
Seperti diberitakan, pengurus PMII Stubondo
bersama aktifis PMII se-Tapal Kuda sedianya berencana menyambut kedatangan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Situbondo dengan aksi unjuk rasa.
Puluhan aktivis PMII dari berbagai daerah se-Tapal Kuda itu, mulai berdatangan
dan berkumpul di sekretariat PMII Situbondo, sejak Rabu (1/5/3) malam pekan
lalu.
Namun, sebelum rencana itu terlaksana, puluhan
personel Sabhara Polres Situbondo terlebih dulu menggerebek sekretariat PMII
yang berada di Jalan Wijaya Kusuma Situbondo itu. Polisi melarang keras para
aktivis PMII turun ke jalan. Polisi beralasan, mereka tidak memiliki izin.
Didik -demikian dia biasa dipanggil mengatakan,
kekerasan dan tindakan premanisme terhadap aktivis mahasiswa sudah sering
terjadi. Ia mencontohkan tragedi Trisakti dan Semanggi tahun 1998 lalu.
Didik sangat menyayangkan, di era reformasi ini
aparat negara masih bertindak represif dan otoriter terhadap masyarakat.
"Padahal negara katanya pelindung rakyat, pembela rakyat dan bagian dari
rakyat," ucapnya.
Menurut Didik, larangan aksi untuk menyampaikan
aspirasi, seperti dialami para aktifis PMII Situbondo itu, adalah bentuk
pelanggaran yang dilakukan aparat kepolisian. Sebab, hal itu telah dijamin oleh
UU Nomor 9 Tahun 2008 tentang kebebasan menyampaikan pendapat dimuka umum.
Hal itu, lanjut pria kelahiran Sampang ini,
tidak boleh dibiarkan. "Harus diusut tuntas," tegasnya.
Didik juga meminta pengurus koordinator cabang
PMII Jawa Timur dan PB PMII agar turun tangan mengawal kasus pembungkaman
gerakan aktifis mahasiswa di Situbondo tersebut.
"PMII Jawa Timur dan PB beserta organisasi
kemahasiswaan yang lain dan semua elemen mahasiswa, mari bergerak bersama-sama
menuntut sikap tegas Kapolda Jawa Timur dan Kapolri terhadap Kapolres
Situbondo," tegasnya.
(Hdy / Riz)
http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/40352/aksi-solidaritas-pmii-pamekasan-minta-hentikan-militerisme-negara
0 komentar:
Posting Komentar